Sale Datang, THR Pulang


Lega tiba sesudah 50 menit melalui tol Malang-Surabaya yang baru buka, binar lampu gedung pencakar langit di Kota Pahlawan kini justu membuat saya deg-degan. Baru siang tadi THR dibagikan, tetapi malam ini justru siap dihamburkan.

Bukan, bukan. Bukan niat saya melakukannya, tetapi gelaran midnight sale membuat banyak kawan terlena. Apalagi sepanjang jalan satu sama lain membagikan informasi brand apa saja yang sedang banting harga. Sontak, saya pun kepincut untuk meliriknya.

Cukup lihat saja. Pilah dan pilih dengan cermat. Pikir berulang kali sebelum memutuskan beli.

Berulang kali kalimat tersebut terapal dalam hati, tetapi apa daya saat keteguhan tak mampu membendung diri. Diskon besar-besaran membuat mata berbinar-binar.

Bak ayam yang lama tak diberi makan, gantungan pakaian layaknya serpihan biji jagung yang ditebar di tanah lapang. Masing-masing langsung menghambur girang memburu ragam pakaian yang diinginkan.

Lantas saya? Pelan tapi pasti turut meniti gantungan maupun tumpukan pakaian dengan jeli. Model yang tak menarik sempat membuat saya bahagia, karena dengan begitu saya jadi batal belanja.

Namun, insting saya menghentak kala mata memaku pada satu baju. Sial. Batin saya. Setiap kali menemukan baju yang ‘klik’ insting saya selalu bekerja. Bukan spontan, tetapi dengan pertimbangan matang: warna, ukuran, dan modelnya benar-benar pas dikenakan.

Price-tag akhirnya terpegang tangan, rutukan pun datang dari dalam. Sial kenapa yang ini tak ada diskonan?

Setelah pikir panjang, model dan warna baju tersebut memang belum saya miliki. Akhirnya, dengan berat hati, THR yang biasanya saya jadikan deposito, harus terpakai untuk pertama kali. Mantap membeli, saya mulai antre membayar. Antrean yang tak masuk akal sempat membuat saya gamang untuk mengurungkan. Hanya hasrat untuk memiliki cukup tinggi, hingga akhirnya tetap lanjut mengantre.

Tas belanja akhirnya terbawa, pikir saya duit yang keluar malam itu lumayan banyak, tetapi terlihat tak bermakna giliran menatap tas belanja kawan-kawan. Gila! Tentengan belanja di kiri-kanan tangan sudah cukup menjelaskan jika mereka habis memborong. Seolah tak ada beban mereka pun dengan enteng bilang, “Sale datang, THR pulang.”

Iklan

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

6 tanggapan untuk “Sale Datang, THR Pulang”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.