Buah Karya


karya.jpg

Wujud keseriusan saya untuk blogging akhirnya perlahan membuahkan karya. Apalagi kalau bukan menang lomba blog. Tapi, seperti yang kamu tahu, blogging competition gampang-gampang susah. Kalau sebatas ikut saja sih gampang, tapi bikin tulisan berkualitas itu yang kadang perlu memeras otak sampai kepelintir baru bisa menang. Kadang, sudah mati-matian bikin, bahkan percaya diri banget tulisan yang dibuat yang paling markona, eh, markotop, masih saja nggak menggondol apapun.

Namanya kompetisi, kalau dicuekin kita sendiri yang rugi. Setelah hampir setahun lamanya ngeblog, bahkan separuh artikel di blog saya ikutkan lomba blog, nggak ada yang menang, barulah pencapaian perlahan datang. Di tahun kedua blogging, sembari benahi ini-itu perihal kualitas tulisan saya dan tengok ke sana-kemari jawara-jawara blogging, satu per satu tulisan saya mendulang prestasi. Senang sudah pasti, karena hasil jerih-payah blogging yang kadang sampai dibelain begadang hingga pagi hari.

Meski masih kalah jauh dari blogger-blogger kelas dewa, paling nggak apresiasi yang sudah saya dapatkan bisa jadi pemantik semangat saya agar selalu giat berkarya. Berikut beberapa apresiasi plus coretannya. Baca saksama, ya, siapa tahu bikin kamu jadi jawara berikutnya?

Pemenang Hiburan Biofarmaka IPB ke-17 tahun 2015

Lomba JamuKompetisi ini adalah lomba blog pertama yang saya ikuti. Latar belakang ilmu sains biologi yang pernah saya pelajari, membuat saya tertantang untuk coba mengikutinya. Tahun pertama blogging dengan pede-nya saya ikutkan coretan Jamu, Pesan Kesehatan Seorang Ibu. Meski saya yakin sudah membuatnya dengan sangat baik, tapi masih belum menang. Belajar dari kegagalan, di tahun kedua blogging, saya coba ikut lagi kompetisi ini. Kali ini saya kirimkan coretan yang lebih matang, yaitu Berkat Kayuhan Ontel Sederhana, Terbitlah Harapan Kelestarian Jamu Indonesia. Saya tulis dengan taste yang lebih beda dan hasilnya, Alhamdulillah jadi pemenang hiburan Lomba Blog Jamu Pusat Studi Biofarmaka IPB ke-17. Walau belum jadi pemenang utama, setidaknya saya jadi lebih bersemangat jika pembenahan yang saya lakukan ternyata membuahkan hasil.

Juara 1 Sun Life Blog Competition: Lebaran #Lebih Baik 2015

#Lebih BaikDi bulan Ramadan tahun 2015, saya kembali tertantang untuk mencoba menulis narasi. Bukan fiksi, namun benar-benar cerita empiris. Mulanya, saya hanya ingin mengawetkan momen paling berkesan Ramadan tahun ini dalam bentuk coretan Kado Singkat dari Madinah di blog. Lagi-lagi, iseng saya kirimkan coretan tersebut pada lomba blog dengan sedikit penyesuaian. Karena berbentuk narasi, saya sih nggak yakin menang, apalagi lomba blog ini sarat kaitannya dengan asuransi. Malah, supaya lebih mantap ikut lomba, saya justru mengirimkan coretan 4 Kronologi Yang Membuat Lebaran #LebihBaik Tahun Ini, yang menurut saya lebih meyakinkan untuk diikutkan kompetisi ini. Eh, nggak tahunya, coretan yang mulanya saya anggap narasi sederhana, justru dinobatkan jadi juara 1. Ya, Alhamdulillah. Oya, tulisan Kado Singkat dari Madinah saya dedikasikan untuk sahabat sejati saya yang sedang mewujudkan mimpinya di Madinah. 🙂

Finalis Refiza Blog Competition 2015

refizaCoretan kali ini saya buat dengan platform yang lebih islami. Apalagi kompetisi ini mengharuskan kajian tentang souvenir yang identik dengan aksesoris wanita. Pikiran pertama yang saya terapkan adalah mencoba memainkan peran sebagai sosok yang (seolah) paham tentang aksesoris, islami lagi. Namun, saya juga berusaha untuk mempertahankan karakter tulisan yang biasa saya buat. Jadilah coretan Ada Manfaat di Balik Keunikan Souvenir Islami saya jadikan tulisan untuk dikirim pada lomba kali ini. Mengingat ini adalah tipe tulisan yang nggak biasa saya buat, saya sih cenderung pesimis untuk jadi pemenang. Walhasil, asal kirim coretan saja. Nah, pas nggak begitu dijagokan, nggak tahunya coretan saya malah masuk 5 besar kompetisi blog ini. Kalau Syahrini bilang, “Alhamdulillah ya, sesuatu!”.

Consolation Prize Winner CitraRaya Writing Comp 2015

CitraRayaAtau lebih gampangnya jadi pemenang hiburan. Lagi-lagi apresiasi ini tidak terduga sama sekali. Sebab, tema yang diusung kental banget dengan dunia properti. Dengan pemahaman yang begitu cekak, saya coba mengulas perumahan Citra Raya Tangerang dari sudut pandang berbeda. Sudut pandang yang kira-kira jarang terpikirkan oleh penulis lainnya. Jadilah Negeri Impian Itu Ternyata Tangerang. Nggak ada ekspektasi berlebih sih, karena saya sadar ini bukan bidang saya. Tapi, keberuntungan akhirnya nempel juga ke saya, tulisan anak bawang ini ternyata diganjar Consolation Prize Winner CitraRaya Writing Competition 2015. Ya, apalagi kata yang bisa diucapkan selain ‘Alhamdulillah’.

Juara Favorit Lomba Pojok Pulsa 2015

Lama-lama otak saya jadi lihai sendiri bikin ide-ide tulisan yang berbau advertorial. Kali ini yang mengadakan adalah Pojok Pulsa. Dan, tema lomba blog yang diusung pastilah nggak jauh-jauh dari pulsa. Namun, lagi-lagi saya bikin strategi bagaimana caranya agar tulisan yang saya bikin tak biasa, sekaligus juga bisa mengangkat branding produk dari sudut pandang berbeda. Akhirnya, tulisan Gamangnya Kuliah Kerja Nyata yang saya bikin keluar sebagai Juara Favorit. Sangat nggak nyangka banget sih, mengingat saya sendiri bukan pelanggan apalagi reseller Pojok Pulsa, karena memang saya bukan pedagang pulsa. Apapaun itu, Alhamdulillah saya ucapkan selalu!

Juara 2 Gramedia Blogging Competition 2015

gramedia

Lomba yang ini malah bikin nyali saya ciut. Pasalnya, Gramedia Blogger Competition kerap diikuti penulis, novelis maupun blogger profesional. Karena yang mengadakan adalah Gramedia, temanya juga nggak jauh-jauh dari review buku. Kebetulan tema lombanya waktu itu adalah tentang tokoh idola yang menginspirasi dari karakter sebuah buku. Karena saya suka jalan-jalan dan demen banget baca bukunya Trinity, akhirnya saya coba komparasi kisah perjalanan saya dengan sosok tokoh tersebut.  Jadilah tulisan Triniy: Sosok Idola Backpacker Sejati diganjar Juara 2. Hal yang bikin saya begitu bangga, karena juara satunya adalah novelis jebolan Ubud Writers and Readers Festival! Meski subjektif jika saya mengatakan tulisan saya lumayan berkualitas, paling nggak fakta jika tulisan saya ngekor tepat di bawah penulisan jempolan adalah sebuah pembuktian.

Begitulah sebuah karya, jika bisa ditekuni dengan sungguh-sungguh, niscaya bisa berbuah jadi keberhasilan yang begitu haru. Semoga saya bisa terus menambah catatan dalam laman ‘buah karya’ ini. Jika saya yang amatiran saja bisa, mestinya kalian bisa lebih baik dari saya kan? 😀