CheeseBury Kopitiam Malang dan Seporsi Kenikmatan


WhatsApp Image 2017-07-31 at 02.36.08(1)

CheeseBury Kopitiam Malang. Empat hari yang lalu. Tempat yang berlokasi di Jalan Doktor Sutomo No 26 Klojen, Kota Malang, ini akhirnya saya kunjungi juga. Padahal sebelumnya hanya sekadar tahu, maklum saya bukan penyuka keju.

Namun, tak seperti biasanya. Malam itu berbeda. Tiba-tiba ada hasrat untuk melahap beragam makanan yang ada kejunya. Panas-panas jika bisa. Setidaknya, agar badan yang telah disergap dinginnya malam, bisa kembali hangat. Pikir saya, memenuhi ajakan teman untuk bersua di CheeseBury Kopitiam Malang adalah pilihan tepat.

Sayang, teman yang mengajak saya rupanya tak datang. Dilanda demam tiba-tiba. Begitu ia memberi tahu saya lewat pesan daringnya. Namun, saya sudah telanjur tiba. Mau balik dengan perut lapar, sayang rasanya. Apalagi tinggal beberapa langkah kaki saja, saya sudah masuk ke pintu berhiaskan ornamen Bali, lengkap dengan dwarapala, kain poleng juga payung tradisional Bali di kanan-kiri.

Rasanya kaki sudah melangkah ke dalam, tetapi tiba-tiba terhenti saat pandangan teralihkan dengan plakat besar β€œCheeseBury Kopitiam” di atas pintu. Memancing pertanyaan bagi yang telanjur tahu. Kopitiam, yang diambil dari dua suku kata β€œkopi” dan β€œtiam” merupakan gabungan dua budaya. β€œKopi” dari bahasa Melayu dan β€œtiam” yang berarti kedai berasal dari bahasa Hokkien.

Di Malaysia dan Singapura, kopitiam lekat dikenal sebagai kedai kopi dan sarapan tradisional. Namun, dengan sentuhan budaya Bali, CheeseBury Kopitiam Malang tak hanya meleburkan dua budaya. Tapi, coba merepresentasikan tiga budaya sekaligus. Akulturasi yang unik, terlepas sengaja dirancang demikian, atau sekadar asal-asalan.

β€œMau masuk, mas?” sergah tukang parkir. Seketika analisa filosofis saya memudar. Baru sadar jika sedari tadi saya masih berdiri di pintu depan. Memang, telanjur tahu ada untung-ruginya. Tidak enaknya, jadi suka terpancing saat melihat sesuatu yang janggal atau tak semestinya.

Ah, sudahlah, intinya malam ini mau makan enak. Batin saya sambil melangkahkan kaki ke dalam CheeseBury Kopitiam Malang. Kali ini sungguhan. Buktinya, aroma keju yang menguar seisi ruangan tercium secara sadar. Meningkatkan gerak peristaltik usus, hingga menimbulkan bunyi β€˜kerucuk-kerucuk’ di perut.

Tak berselang lama, seorang pramusaji mendatangi saya. Teringat ada pesan masuk yang belum dibaca. Rupanya, sudah ada teman lain yang menunggu di lantai dua CheeseBury Kopitiam Malang. β€œLangsung saja naik ke atas,” balas ramah pramusaji usai saya tunjukkan penggalan pesan di layar ponsel.

Kaki saya lanjut melangkah, sambil melemparkan pandangan seisi lantai pertama CheeseBury Kopitiam Malang. Tak besar, tetapi cukup nyaman dengan sentuhan lampu gantung berpendar keemasan. Memberi kesan modern, di samping unsur etnik yang ditonjolkan lewat beberapa ornamen yang dipajang di dinding dan pojokan.

Menuju lantai dua CheeseBury Kopitiam Malang, sebuah tangga berkelok β€˜L’ di depan mata. Saya pijaki satu per satu lantai kayunya, sambil mendengarkan alunan musik balada-pop berbaur tawa renyah khas anak muda. Benar saja, setelah anak tangga terakhir, terlihat meja-kursi penuh tamu. Membentuk kubu-kubu dengan keriaan masing-masing.

Meja demi meja saya lewati, sambil sesekali melirik beragam sajian dengan keju lumer di sana-sini. Sampai satu meja saya identifikasi ada orang-orang yang saya kenali. β€œSini, Tom,” lambaian salah satu dari mereka, mempertegas jika meja yang akan saya datangi tidak salah. Rupanya, ada pengelola CheeseBury Kopitiam Malang juga. Astrid namanya.

Tak butuh waktu lama untuk mengakrabkan diri. Dinginnya malam akhirnya membuat saya tak basa-basi untuk segera memesan makanan. Saya disarankan memilih menu baruΒ CheeseBury Kopitiam Malang. Sebuah pizza dengan lapisan keju dan irisan paprika hadir pertama di meja. Aromanya begitu menggoda. Apalagi saat diambil sepotong pizza, kejunya molor dan menggugah selera.

Tak mau terburu-buru, saya coba nikmati sepotong pizza perlahan. Merasakan roti tipis berisikan sosis sapi, membaur dengan lumer keju yang masih panas di dalam mulut. Gurih sempurna, menggoyang lidah. Benar-benar seporsi kenikmatan tiada tara.

Porsi kedua datang, spageti bolognase dengan timbunan serut keju tepatnya. Saya nikmati sesuap demi sesuap. Begitu pula dengan porsi ketiga, sebuah hotdog dengan modifikasi daging sapi dan cumi. Disajikan dengan telur dan irisan sayur. Lebih mirip burger, tetapi lebih lonjong. Hanya saya potong sebagian untuk dilahap. Enak, tetapi sangat mengenyangkan karena tinggi karbohidrat.

Sebagai pemungkas, strawberry parfait bertabur keju begitu lembut dan juga lezat saya nikmati. Tidak banyak, juga tak sedikit, porsinya begitu pas sebagai hidangan penutup. Kenyang tak lantas buru-buru pulang. Saya memilih bersenda gurau bertemankan secangkir cokelat Belgia panas, salah satu minuman andalan CheeseBury Kopitiam Malang. Melepaskan penat. Meluapkan tawa. Supaya lebih puas seperti tamu-tamu lainnya.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Akan tetapi, rasa kenyang terganyang saat pemilik CheeseBury Kopitiam Malang menawarkan spageti rawit andalannya. Penasaran, saya coba menyantapnya. Suapan pertama, mata rasanya langsung membuka. Coba lagi suapan kedua, daging dan rawitnya kali ini begitu sedap terasa. Suapan ketiga menjadi permulaan untuk sekaligus menghabiskannya. Sungguh, kenikmatan makan keju sebelumnya terlibas dengan kombinasi rasa pedas gurih yang begitu bikin sesal. Kenapa tidak sedari awal memesan itu? Ah, mungkin itulah seporsi kenikmatan yang saya cari sebenarnya di CheeseBury Kopitiam Malang.

Tambahan:

CheeseBury Kopitiam Malang buka setiap hari dari jam 09.00 – 24.00 WIB.
Pizza Double Decker Rp45K
Parfrait Paradise Rp20K
Cheesbury Hotdog Rp25K
Info lebih lengkap silakan kunjungi instagram: @cheeseburyid

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

14 tanggapan untuk “CheeseBury Kopitiam Malang dan Seporsi Kenikmatan”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.