Moshi Moshi Ramen Malang Nggak Enak?


Moshi Moshi Ramen Malang
Moshi Moshi Ramen Malang

Moshi Moshi Ramen Malang akhirnya menjadi perhentian, setelah berpikir makan apa enaknya usai joging yang melelahkan.

Seperti biasa, akhir pekan saya khususkan untuk me time, termasuk mentraktir diri dengan makan enak. Namun, pilihan ke Moshi Moshi Ramen Malang bukan semata lapar, tapi justru cenderung penasaran.

Pasalnya, sebagian teman saya—yang suka budaya Jepang, bilang Moshi Moshi Ramen Malang mantap, tapi sebagian lainnya—yang nggak begitu mengikuti atau bahkan suka budaya Jepang, justru bilang nggak enak.

Lantas, mana yang harus saya percaya? Tentu saja nggak ada, karena saya ingin merasakan menu-menu di Moshi Moshi Ramen Malang sendiri, lantaran soal selera setiap lidah manusia nggak pernah sama.

Kebetulannya lagi, Moshi Moshi Ramen Malang ini HALAL. Wajar jika antrean kursinya lumayan panjang. Tempatnya nggak besar, tapi penataan meja dan kursinya cukup compact dan paling penting nggak berisik, sehingga cukup nyaman.

Saya pesan Ramen Spicy Volcano karena juga lagi pengin makan yang pedas-pedas. Sebenarnya ingin makan sushi juga, sayang malam itu sudah habis. Jadi, saya ganti yakitori dan gyoza. Untuk minum, saya pesan yang cepat bikinnya, karena habis joging ceritanya langsung kulineran, lemon-tea iced. :p

Lima belas menit berlalu, Ramen Spicy Volcano yang saya pesan datang, bersamaan dengan gyoza dan minuman. Lima menit berikutnya, yakitori akhirnya tiba juga.

Mula-mula saya coba gyozanya dulu. Teksturnya kenyal dengan isian udang yang dilembutkan. Rasanya nggak berat, cocok buat appetizer. Cuma entah karena AC-nya yang banyak, gyozanya jadi cepat dingin. Selebihnya enak kok, menarik buat dicoba.

Biar nggak keburu dingin juga, saya langsung menyantap Ramen Spicy Volcano. Kuahnya mirip tomyam, asam-pedas-gurih, tambahan irisan rawit segar bikin pedasnya makin nendang. Dari atas, ramennya nggak terlihat karena tertutup telur dadar yang berisi potongan daging ayam goreng, lebar-lebar.

Setelah puas merasakan kuahnya, saya langsung ambil sumpit dan mulai mencoba ramennya. Kenyal, tapi juga lembut diseruput, hingga ditelan. Saat dimakan dengan kuah, benar-benar bikin keringat bercucuran karena saking pedas dan panasnya. Pantas saja dinamakan Ramen Spicy Volcano.

Sebagai pengalih rasa pedas, saya makan yakitori tusuk demi tusuk. Ayam yang dipilih sepertinya masih muda, sehingga tulangnya gampang dikunyah saat digoreng kering. Bumbu yakitori ini juga light banget, nggak terasa banyak rempah, hanya sedikit manis seperti karamel, mirip ayam goreng madu.

Tegukan lemon-tea iced yang segar pun rasanya menyempurnakan semua citarasa yang saya coba di Moshi Moshi Ramen Malang. So far, saya nggak menemukan rasa yang mengecewakan. Bukan karena saya suka budaya Jepang, bukan pula karena lagi lapar, tapi rasa enak muncul apa adanya. Toh saya juga bayar, kalau memang nggak enak, tentu bakal saya sejujurnya. Jadi, buat saya masih worth it kok jajan di Moshi Moshi Ramen Malang.

Lokasi Moshi Moshi Ramen Malang

Alamat:

Kedai 1: Jalan Kawi Atas no 10 Kota Malang

Kedai 2: Jalan Kawi Atas no 37 Kota Malang

Jam Buka Moshi Moshi Ramen Malang

Kedai 1: setiap hari dari jam 11 pagi sampai 9 malam

Kedai 2: setiap hari dari jam 9 pagi sampai 9 malam

Disclaimer: konten ini subjektif karena pereferensi setiap orang pada makanan berbeda-beda.

Masih ragu atau penasaran enak atau nggak, datang saja langsung ke Moshi Moshi Ramen Malang.

Iklan

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

2 tanggapan untuk “Moshi Moshi Ramen Malang Nggak Enak?”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.