Bandung, Apa Kabar?


Kereta Api Malabar

Lembar demi lembar begitu tak terasa hikmatnya. Masih membaca novel ‘Amba’ yang berkutat dengan fiksi sejarah, rasanya saya menghabiskan hari dengan penuh makna.

Namun suara pelantang berulang kali menghamburkan konsentrasi. Sesekali isak tangis anak kecil turut merecoki fokus baca.

Tak masalah, saya terbiasa khusyuk membaca di tengah gemuruh badai dan pekak toa orkestra dangdut keliling sekalipun. Setidaknya terhitung 10 kali kalimat tersebut saya rapal dalam hati guna meyakinkan diri.

Bak azimat sakti, rapalan mantra seadanya itu akhirnya berhasil membuat keadaan lebih kondusif. Paling tidak, seperintang waktu sebelum giliran pramusaji mendistraksi dengan tawaran ragam dagangan.

Dentuman earpod akhirnya jadi senjata pamungkas pengusir suara. Entahlah keramaian apa saja yang terjadi di sekitar, yang pasti musik kali ini benar-benar jadi obat mujarab pengundang ketenangan membaca.

Dari siang yang terik berganti senja yang hangat. Pelan-pelan malam mulai menyaput pemandangan dari balik jendela dengan rupa gelap gulita.

Getaran roda yang menyapu rel, sesekali membuat tubuh sedikit terguncang. Meski lelah mulai mendera, tetapi kenikmatan membaca rasanya belum sirna. Barangkali akan saya teruskan hingga tiba di Bumi Parahyangan.

Bandung, apa kabar?

Iklan

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

5 tanggapan untuk “Bandung, Apa Kabar?”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.