
Valentine? Imlek? Ah, Februari memang selalu jadi bulan kenangan. Momen di mana kami akhirnya bisa bertemu. Bertatap muka langsung. Memadu kasih, dalam temaram lampu Ampera, serta gemercik debur ombak Sungai Musi yang tak pernah sepi.
Kami begitu menikmati malam-malam itu. Setidaknya setahun sekali, kami merayakan anniversary. Persis, seperti remaja pada umumnya. Namun percayalah, kami tak berlebihan sebagaimana remaja sekarang kebanyakan.
Tak ada bunga. Tak ada cokelat. Apalagi permata, belum sanggup saya membelikan untuknya. Dapat melihat wajah satu sama lainnya, sudah bukan kepalang bagi kami senangnya.
Kami bersenda gurau. Sesekali bermain UNO. Memang permainan kartu ini kurang seru jika dimainkan dua orang, tapi begitulah cara kami membangun hubungan. Alih-alih aneh, kami justru terkesan.
Jenuh dengan obrolan, kami lantas berjalan-jalan. Tak jauh, masih di sekitar Ampera yang tak pernah lengang. Mencicipi pempek hingga es kacang merah. Jika masih lapar kami kulineran.
Kadang kami makan mie celor. Kadang saya pesan laksan, ia pilih celimpungan. Kadang kami ke martabak Har, menikmatinya malam-malam. Paling favorit, tentu saja Pindang Patin Mbok War. Sensasi ‘perahu bergoyang’ sontak membuat kami tak bisa makan dengan tenang.
Namun, tiada momen yang mudah lekang, selain menikmati tempoyak di bantaran Musi. Kami menikmatinya berdua, sembari melihat pendaran lampu Ampera di malam hari. Apalagi alam tampak merestui kami, dengan mendatangkan rembulan sebagai saksi.
“Jarang-jarang bisa melihat purnama di atas Ampera,” ucapnya. “Langka,” demikian saya menanggapinya. Kami memandangnya bersama.
Sayang, awan kelabu tiba-tiba datang menghampiri. Menutupi binar Dewi Malam. Serta merta menggantinya dengan guyuran hujan.
Kami berlarian mencari peneduh. Melihat dari jauh wadah tempoyak yang tertinggal kehujanan. Tak ada lagi sisa keriangan yang bisa kami tampilkan. Kami hanya membisu. Syahdan, hilangnya purnama di langit Ampera malam itu, menjadi hulu kenangan seperempat windu.
Wah kapan ke sini mas
SukaSuka
Wah sudah bolak balik koh
SukaSuka
wah.. kabarin ya kalo ke Palembang lagi. Siapa tahu sudi mau meetup π
SukaDisukai oleh 1 orang
Asik kali fotonya, Mas Tom! Memang seru nongkrong di BKB sana (entah buat warga Palembang, mungkin bosan? Kita tanya Koh Huang, hehe).
SukaDisukai oleh 1 orang
Bosan paling mas, panas soalnya, haha.
SukaSuka
Hahaha malem-malem atuh, sambil patjaran. Sama patjar orang. Lah π
SukaDisukai oleh 1 orang
Ehem, mau nggak dikenalin?
SukaSuka
unchhhhh ….. romantis
SukaDisukai oleh 1 orang
Tragis itu mas, bukan romantis π
SukaSuka
lah, mana sad endingnya? masih di draft yaaa
SukaSuka
Lah itu kan tersurat. π
SukaDisukai oleh 1 orang
*mikir wkwkwkwkw
SukaDisukai oleh 1 orang
Siyap, koh. KemarinΒ² aku kan nggak tahu nomormu atau omndut, jadi mau ngajak meet up agak bingung. Terus, mau mention twitter malah jadinya heboh, aku kan gak suka keramaian. Haha.
SukaSuka
cie maennya uno,, apalah aku cuma ludo
SukaSuka
Heh, Ludo? Zaman tahun berapa itu, mas? π
Yang penting tetap romantis kan?
SukaSuka
mie celornya di H. Safei ya?
SukaDisukai oleh 1 orang
Yap betul, paling gurih dan nikmat soalnya. π
SukaSuka
nice , sangat menarik sekali.
bisakah post lagi mengenai keindahan alam palembang?
SukaSuka