Andai Aku ke Melbourne


cwxysc6uqamqmkw
Melbourne di malam hari [Foto: Barry Kusuma]

Musim panas di Australia memang baru terjadi pada bulan Desember hingga Februari mendatang. Namun, keinginan untuk menikmati liburan musim panas di benua temuan James Cook tersebut sebenarnya sudah lama terbayangkan.

Hampir semua kota di Australia ingin saya kunjungi. Dari Sydney ke Adelaide, hingga Brisbane ke Perth. Termasuk Darwin yang jaraknya paling dekat dengan Indonesia, atau Gold Coast yang belakangan mulai populer karena kecantikan pantainya. Namun, Melbourne tetaplah kota idaman yang ingin saya datangi sejak lama.

Selain jadi favorit studi, ibukota negara bagian Victoria ini juga punya objek wisata yang menarik dan beragam. Di samping keindahan alam dan kawasan sejarahnya, Melbourne juga menjadi pusatnya wisata budaya dan olahraga di Australia. Yang terdekat, salah satu grup band asal Inggris favorit saya, Coldplay juga bakal menggelar konser di Etihad Stadium, Melbourne.

Namun, lebih dari sekadar menonton konser, ada banyak hal menarik yang ingin saya lakukan selama liburan musim panas di kota yang namanya diambil dari mendiang perdana menteri Inggris, William Lamb, 2nd Viscount Melbourne atau biasa disebut Lord Melbourne ini.

Menjelajahi Setiap Sudut Kota Melbourne

royal_exhibition_building_tulips_straight
Royal Exhibition Building, warisan dunia UNESCO di Melbourne [Foto: Wikipedia]

Salah satu daya tarik kota yang terletak di Port Philip Bay ini dan nggak ditemukan di kota-kota lain di Australia adalah kawasan bersejarahnya. Ada banyak bangunan cagar budaya dengan arsitektur unik yang bisa dinikmati berjam-jam. Selain itu, Melbourne juga punya banyak arcade yang indah dan laneway yang dihiasi seni grafiti. Sebuah tempat keren untuk berfoto yang tentunya nggak akan saya lewatkan.

Jelajah kota kurang lengkap jika saya nggak mengunjungi Museum Melbourne dan salah satu warisan dunia UNESCO, Royal Exhibition Building. Saya juga ingin berlama-lama menikmati landmark Victoria. Apalagi kalau bukan Katedral St Patrick, Katedral St Paul, dan Flinders Street Station. Akhir penjelajahan akan saya pungkasi dengan melihat keindahan Art Deco di Manchester Unity Building.

Menikmati Galeri Seni

acmi
Australian Centre For the Moving Image [Foto: BRISecurity]

Selain Sydney, Melbourne juga punya galeri seni menarik yang ingin sekali saya kunjungi. Misalnya saja, The National Gallery of Victoria (NGV). Didirikan pada 1861, NGV merupakan museum seni tertua, terbesar, dan yang paling banyak dikunjungi di Australia. NGV juga sering dijadikan pusat pameran internasional Australia.

Museum lain yang wajib saya kunjungi adalah Heide Museum of Modern Art yang menampilkan galeri seni kontemporer dan instagramable di Melbourne. Biar makin sempurna, saya lantas akan mengunjungi Australian Centre for the Moving Image (ACMI). Di sanalah semua film, tayangan televisi hingga produk digital Australia bermula. Boleh dibilang ACMI adalah Hollywood-nya Australia. ACMI juga pusatnya galeri patung bernilai seni tinggi Melbourne. Keren kan?

Makan Enak di Jantung Kota Melbourne

hosier-lane-melbourne-9
Hosier Lane [Foto: ytravelblog]

Rasanya kurang lengkap, pergi ke Melbourne sebelum dinner di restoran terbaiknya. Impian saya ingin menyantap menu lezat buatan chef Ben Shewry di Attica. Apalagi restoran tersebut termasuk 50 restoran terbaik di dunia. Melbourne juga menawarkan beragam restoran di setiap sudut kota.

Dari Estelle Bar and Kitchen, hingga Donovan yang menawarkan sensasi makan sambil menikmati pemandangan laut yang menawan. Saya juga ingin mampir ke MoVida sambil menikmati keindahan seni jalanan dan graviti di Hosier Lane. Apalagi di dekatnya ada The Press Club, restoran keren milik chef George Calombaris yang terkenal dengan masakan Yunani-nya yang lezat.

 

Menariknya, semua pusat jajanan tersebut masih berada di Central Business District (CBD) Melbourne, sehingga saya bisa lebih mudah menemukan beragam makanan khas Melbourne lainnya, seperti Lamington, Damper, Meat Pie, Pavlova hingga Vegemite yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Menyusuri Taman-Taman Cantik di Melbourne

melbourne-city-29
Pemandanan di King’s Domain dekat Yarra River [Foto: travelvictoria]

Sebagai kota yang mendapatkan predikat The World’s Most Liveable City selama enam kaliMelbourne benar-benar punya fasilitas publik yang sangat lengkap. Bahkan semua bisa dinikmati secara cuma-cuma, seperti beragam taman yang ditata sangat menarik. Nggak heran Melburnian (sebutan untuk penduduk Melbourne) begitu bahagia tinggal di sana.

Meski saya bukan Melburnian, saya akan coba menikmati hidup sehat dan bahagia ala mereka saat datang ke Melbourne. Seperti bersepeda atau sekadar menenangkan diri di taman. Mungkin juga, saya akan mencoba jogging menyusuri jogging track di Royal Botanic Gardens atau King’s Domain sambil menikmati indahnya Yarra River.

Yarra River juga jadi spot yang pas untuk menikmati Government House Melbourne lho. Puas dari sana, saya lantas akan mendatangi Melbourne Zoo di Royal Park. Merasakan sensasi piknik di Fitzroy Gardens yang masih dekat CBD, hingga berkunjung ke Captain Cook’s Cottage. Ada banyak sejarah Australia, termasuk penemunya James Cook yang ingin saya kenali langsung di sana.

Mengunjungi Perkebunan Anggur, Hutan dan Pantai di Melbourne

healesvillesanctuary_04
Berinteraksi langsung dengan kangguru di Healesville Sanctuary Melbourne [Foto: leadbeaterecotours]

Liburan musim panas memang paling enak dilakukan dengan berkunjung ke perkebunan anggur di Yarra Valley. Tempat ini bisa ditempuh dengan berkendara ke arah timur dari Melbourne sekitar 90 menit. Di sana saya ingin bisa mencoba wine terbaik dunia.

Saya juga ingin mencicipi keju khas Australia yang dibuat secara tradisional, artisan cheese, hingga menikmati lezatnya handmade chocolate yang begitu lumer di lidah. Hal lainnya yang juga nggak boleh saya lewatkan adalah melihat kangguru, tazmanian devil hingga memeluk langsung koala di Healesville Sanctuary.

Bukan sampai di situ saja. Saya juga ingin menikmati keindahan desa dan hutan dengan pepohonan yang menjulang di Dandenong Ranges National Park. Supaya liburan musim panas saya lebih lengkap, saya akan menikmati keindahan pantai-pantai di Melbourne pula.

Hanya perlu berkendara ke arah tenggara Melbourne selama 90 menit menuju Mornington Peninsula, atau ke arah barat Melbourne menuju Bellarine Peninsula. Di dua lokasi tersebut saya bisa melihat aksi keren para peselancar dunia, sembari menikmati birunya lautan dan pasir pantai keemasan khas Melbourne.

Menikmati Beragam Keseruan di St Kilda

d029374dba20e97e3580948a8dd44d1e
Pemandangan kota Melbourne dari St Kilda [Foto: pinterest]

St Kilda merupakan kawasan sub-urban di sekitar Melbourne. Selain pantai yang indah, St Kilda menawarkan gaya hidup bohemian khas Melburnian. Di sana saya juga ingin menikmati live music di Espy. Menyantap hamburger Australia super besar di Barney Allen, hingga pizza lezat di Mr Wolf.

St Kilda juga menjadi tempat terbaik di Melbourne untuk mencicipi salah satu makanan khas Melbourne, yaitu fish & chips di pinggir pantai. Merasakan nikmatnya kopi dan kue di Acland Street, serta menguji adrenalin dengan naik rollercoaster di Luna Park yang kaya nilai sejarah.

Meski lokasinya bukan di CBD, tetapi St Kilda cukup mudah ditempuh dengan beragam akses/transportasi di Melbourne yang sangat nyaman dan memadai. Jika di suruh memilih, saya akan mencoba naik trem Melbourne yang memiliki jaringan terbesar di dunia.

Menonton Langsung F1 GP Australia dan Australian Open

start-melb-2014-1
Formula 1 GP Australia di Albert Park Street Circuit Melbourne [Foto: sfcmelbourne]

Meski nggak digelar di musim panas, tetapi Formula 1 Grand Prix Australia merupakan salah satu lokasi gelaran jet darat yang saya favoritkan. Ingin sekali kalau ke Melbourne bisa menyaksikan langsung aksi menantang Nico Rosberg, Sebastian Vettel hingga Lewis Hamilton. Namun, saya nggak perlu khawatir. Sebab, wisata olahraga bergengsi lainnya di Melbourne seperti International Cricket dilaksanakan pada musim panas.

Begitu juga Australian Open yang digelar di bulan Januari, bakal meramaikan pariwisata Melbourne saat musim panas. Liburan saya ke Melbourne pun bakal dobel berkesan karena bisa melihat langsung aksi Roger Federer, Novak Djokovic, Serena Williams, sampai si cantik Maria Sharapova berlaga.

Berbelanja  Barang Lokal di Melbourne

vic20market3
Queen Victoria Markets [Foto: trendyman]

Belanja barang lokal adalah salah satu agenda penting yang ingin saya lakukan di Melbourne. Mula-mula saya akan datang ke Queen Victoria Markets yang ada di jantung kota Melbourne untuk mendapatkan makanan segar, dan pakaian ala Melburnian. Lantas, saya akan menuju South Melbourne Market menggunakan trem untuk berburu dimsum lezat sambil menikmati nuansa bangunan bersejarah.

Sebagai penutup perjalanan saya di Melbourne, saya akan membeli beberapa pernak-pernik khas Melbourne maupun Australia dengan harga terjangkau di Sunday Camberwell Market. Pasar minggu Melbourne ini lokasinya sekitar 10 km dari CBD. Namun, saya nggak perlu khawatir, karena saya bisa naik kereta yang lagi-lagi sangat nyaman di kota yang punya motto vires acquirit eundo (we gather strength as we go) ini.

Banyak objek wisata yang menarik, rasanya kurang cukup jika liburan musim panas ke Melbourne hanya seminggu saja. Kecuali ikut tour yang dibuat oleh agensi travel yang benar-benar terpercaya dan bisa menjamin kemudahan wisata yang akan kita lakukan. H.I.S misalnya. Agensi travel asal Jepang ini nggak hanya menyediakan tiket pesawat ke Australia, tetapi juga menyediakan layanan individual atau group tour dengan berbagai tujuan, termasuk wisata ke Australia.

Nah, pertanyaannya sekarang, kapan saya bisa ke sana? Demi bisa pergi ke Australia, saya bahkan pernah mau mencoba Working Holiday Visa (WHV). Namun, hal itu saya urungkan lantaran belum mendapatkan izin dari orang tua. Terlebih saat itu saya masih kuliah. Satu-satunya usaha yang sampai sekarang masih saya lakukan adalah menabung. Di samping beragam kompetisi juga kerap saya ikuti, termasuk yang diadakan oleh Kawaii Beauty Japan dan HIS di sini, atau langsung klik banner di bawah untuk dapatkan info komplitnya.

Meski baru mengandai-andai, setidaknya delapan hal tersebut jadi bukti jika saya sudah siap (secara rencana, belum materi) untuk pergi ke Melbourne kapan saja.

Hmm, andai aku ke Melbourne sekarang… (mulai berkhayal).

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

39 tanggapan untuk “Andai Aku ke Melbourne”

  1. yuk ke melbourne..rame2 nonton coldplay..😉
    reviewnya bs ditambah: free tram di CBD so kita bisa hop on hop off semau kita di setiap station..jd jalan2 di CBD bs makin irit coz g perlu ngeluarin duit buat transport..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.