Kala Mr. Maknyus Tebar Ilmu di Atria


DSCF0878
Pak Bondan saat diwawancarai sejumlah wartawan di sela-sela peluncuran menu baru citarasa nusantara di Canting Restaurant Atria Hotel Malang [Fotografer: Iwan Tantomi]

Masih ingat kunjungan saya saat Earth Hour 2016 di Atria nggak? Sepertinya Hotel Atria nggak ada bosan-bosannya mengundang blogger untuk nimbrung di setiap acara yang digelarnya. Nah, pada Kamis kemarin (14/4/2016), Hotel Atria lagi punya hajat agung nih, yakni launching menu baru.

Menu yang disuguhkan di Canting Restaurant ini tak biasa karena mengangkat citarasa nusantara. Lebih spesialnya lagi, ada Pak Bondan yang turut hadir di sana.

Wait, apa hubungannya dengan Pak Bondan?

DSCF1011
Pak Bondan dan Pihak Parador Hotels & Resort mengenalkan menu baru kuliner citarasa nusantara depan awak media [Fotografer: Iwan Tantomi]

Ada dong. Pak Bondan yang dikenal sebagai salah satu master kuliner Indonesia turut menyumbangkan idenya dalam peluncuran menu baru di Atria ini. Sesuai temanya, ‘Mengembalikan Citra Kuliner Nusantara ke Hotel Berbintang’, Hotel Atria Malang yang merupakan  jaringan Parador Hotels & Resort berkolaborasi dengan Pak Bondan untuk mengangkat kembali citra kuliner Indonesia agar bisa jadi primadona bagi wisatawan.

Ilmu apa saja yang dibagikan Pak Bondan?

Ada banyak ilmu dan pengalaman yang Pak Bondan berikan pada acara tersebut. Yang berhasil Tommy tangkep nih – karena selama acara sibuk motret, lebih kurang sebagai berikut:

  • Kita kudu bangga dengan kuliner nusantara, perlu sering mempromosikannya, karena jika tidak pelan-pelan kuliner kedaerahan ini akan punah.
  • Jika dikembangkan dengan kemasan atau branding yang apik, kuliner lokal bisa menjadi penggaet wisatawan. Contohnya, Thailand yang cukup dikenal kulinernya, padahal kuliner Indonesia juga nggak kalah enak dan potensial.
  • Melalui sentuhan konsep ‘bintang lima’ dari hotel, nilai kuliner ‘kaki lima’ bisa semakin menjual buat wisatawan. Karena bagaimanapun lidah orang lokal tak melulu sesuai dengan masakan luar negeri yang kebanyakan mendominasi menu-menu andalan restoran di hotel berbintang. Begitu juga dengan wisatawan asing. Jauh-jauh pergi ke suatu daerah, tentu yang ingin mereka cari selain wisata adalah kuliner lokalnya. Nah, jika hal ini bisa diaplikasikan, mata citra kuliner nusantara bisa balik ke hotel. Dan, tentunya, hotel sebagai penyedia layanan akomodasi, juga ikut andil melestarikan kuliner lokal.
  • Pak Bondan keukeuh nggak setuju bila bakso adalah kuliner khas Malang. Karena bakso merupakan kuliner variasi baru dan bukan produk lokal atau kedaerahan yang murni dari Indonesia.
  • Semua kuliner lokal layak dipromosikan menjadi kuliner berbintang asal memenuhi 3 poin: easy to like, easy to make dan easy to find ingredients.
  • Pengetahuan khusus yang nggak dinyana-nyana justru saya terima adalah seputar bir pletok. Menurut Pak Bondan: asal muasal bir pletok, dulu saat zaman Belanda, orang pribumi penasaran dengan minuman bernama bir yang diminum kaum bangsawan. Karena mahal, kaum pribumi menginisiasi membuat minuman dari rempah dan dikocok dalam bambu. Muncul bunyi ‘pletok-pletok’, jadilah dinamakan bir pletok. Sekalipun namanya bir, tapi bir pletok halal dan nggak memabukkan.

Wah, berarti menu-menu barunya semuanya kuliner lokal dong?

DSCF0997.JPG
Chef Gatot lagi berdoa, eh, bukan, lagi jelasin kuliner nusantara yang merupakan pilihan menu baru di Canting Restaurant [Fotografer: Iwan Tantomi]

Exactly! Semua menunya benar-benar kuliner kedaerahan. Bahkan, sebagai ganti bakso yang menurut Pak Bondan bukan kuliner asli Malang, Pak Bonda justru menasbihkan Ayam Lodho. Nah, bersama-sama Bubur Markotop, Ketupat Sayur, Nasi Ulam, Laksa dan Asinan Sayur, Ayam Lodho ‘unjuk gigi’ sebagai menu lokal dengan tampilan menjual.Ya, karena sudah diramu Chef Gatot Susanto selaku Corporate Executive Chef Parador Hotel and Resort dibantu Tim Kuliner dari Hotel Atria Malang, kuliner lokal tersebut menjelma jadi sajian nusantara dengan tampilan dan rasa bintang lima.

Ada menu spesialnya juga lho, yaitu Maknyus Platter. Tak lain dan tak bukan, menu tersebut merupakan gabungan dari beberapa kuliner lokal yang disajikan atas rekomendasi Mr. Maknyus, siapa lagi kalau bukan Pak Bondan. Tapi, memang terbukti lho, jika Maknyus Platter ini bukan sembarang menu. Standar yang dibikin sesuai lidah pakar kuliner Indonesia, benar-benar membuat Maknyus Platter ini menggoyang lidah beneran saat dimakan. Maknyus pokoke, wenak tenan!

 

Namun, yang paling menarik perhatian sekaligus lidah saya justru peyek yang dibikin mirip jajanan tradisional, kembang goyang. Dilihat memang beneran kembang goyang, tapi pas dijajal, eh, rasanya asin memang sungguhan peyek teri dan kacang. Menu lainnya adalah bir pletok. Minuman yang dibikin dari aneka campuran rempah, seperti jahe, daun pandan, serai dan kayu secang ini, menjadi minuman daerah Betawi yang turut meramaikan peluncuran menu baru di Restoran Canting Hotel Atria Malang kemarin.

Biar nggak penasaran dan bayangin ke sana kemari bagaimana wujud menu-menu maknyus tersebut, nih langsung disimak di slideshow.

 

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Widih, melihatnya saja langsung ngiler, sudah bisa dipesan nggak ya?

Pengin? Tenang. Semua menu yang ada di slideshow tersebut, termasuk peyek kembang goyang plus bir pletoknya, memang nggak hanya dihidangkan pas kemarin saja. Namanya juga peluncuran, jadi setelahnya bisa banget langsung dipesan. Jadi, jangan sampai nggak merasakan sensasi kuliner lokal versi bintang lima tersebut ya.

Emm, tapi di mana alamatnya?

DSCF0885.JPG
Interior Canting Restaurant Atria Hotel Malang [Fotografer: Iwan Tantomi]

Oiya. Bagi yang belum tahu, Hotel Atria Malang itu beralamat di Jalan Letjen S Parman No 87-89 Malang. Nah, Restoran Canting yang menyajikan menu-menu citarasa nusantara versi bintang lima tersebut ada di dalamnya. Nih, saya selipkan petanya biar jelas.

Begitulah keseruan acara peluncuruan menu-menu baru citarasa kuliner nusantara di Hotel Atria Malang kemarin. Selain berkesempatan bisa cipika-cipiki bareng rekan media dan blogger lainnya, saya juga bisa mencicipi langsung kuliner nusantara nan maknyus tersebut secara gratis. Tapi… saya punya kabar gembira nih buat teman-teman sodara blogger se-Tanah Air.

Bagi kalian yang ingin juga menikmati lezatnya kuliner nusantara rekomendasi Pak Bondan tersebut secara gratisan di Canting Restaurant Atria Hotel Malang, saya punya voucher untuk dua orang nih.

DSCF1035.JPG
Voucher Special Pak Bondan Recommendation Menu di Canting Restaurant [Fotografer: Iwan Tantomi]

Ada syaratnya nggak? Ada dong, tapi nggak muluk-muluk kok. Cukup follow atau subscribe blog Coretan Si Tommy, terus tinggalkan komentar plus email di bawah. Komentar bisa berisikan pendapat kamu seputar postingan ini, memasukkan dinner/lunch di Canting Restaurant bagian dari itinerary kamu saat plesir ke Malang, atau siapa yang bakal kamu ajak dinner/lunch bareng jika dapat voucher gratis di Canting Restaurant. Komentar terunik  boleh membawa pulang giveaway dari hamba. Pemenang akan diumumkan akhir bulan ini (30/4/2016). So, ditunggu ya. 🙂

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

19 tanggapan untuk “Kala Mr. Maknyus Tebar Ilmu di Atria”

    1. Ini kok malah kasih pertanyaan ^^’
      Soto Lombok –> dari namanya sudah nggak mungkin khas Malang
      Nasi Goreng Resek, Sate Daging Belakang Mekdi bisa. Cui Mie Gloria? Bisa, tapi di Semarang juga banyak. Hok Lay iku lebih masuk, apalagi sempol tuh 😛

      Suka

  1. Coba per menu dibahas juga tentang rasa dan bedanya dengan menu lokal biasa. Sentuhan hotel berbintang gimana sih yang bikin beda?
    Ayam Lodho misalnya, apa pedes gurihnya beda?
    Biar yang baca, ikutan ngiler dan pengen banget ke sana.

    Konsep menu baru yang go traditional ini patut dapet standing applause.
    Biar kalo ke hotel, tetep bisa memanjakan lidah sm menu tradisional dengan nuansa berbintang.

    Apalagi buat turis asing yang selalu penasaran sama menu tradisional. Setuju banget sama pak Bondan kalau menu tradisional itu yang mudah disuka, mudah dibuat dan gampang cari bahannya.

    Bir Pletok misalnya, minuman khas Betawi ini bisa hadir di Atria. Jadi minuman saat dinner yang bikin anget, cocok buat cuaca malem yang adem.

    Great post mas tom!
    Kalau dikasih voucer, aku mau nge-bir pletok bareng temen kantor. Yay!

    Disukai oleh 1 orang

  2. Setuju banget tu, lanching menu traditional food, kearifan lokal kita tak luput dari kekayaan kuliner nusantara, so menurut gue itulah langkah nyata management hotel untuk melestarikan dan mempromosikan kuliner nusantara kepada wisatawan domestik maupun international.
    Kalau di postingan ini mas Tommy nyertakan gambaran rasa dan sensasi ketika nyicipin tu menu, pasti tambah ngiler dech pembacanya…hehe, but over all its okkey
    N kalau gue dapet voucher mau tu ajak my husband tuk dinner romantis nan gratis di atria…hahahha, itung2 hanimoon..
    #ngarep
    Sholikhah2013@gmail.com

    Disukai oleh 1 orang

  3. Wiii… seru nih kalau kuliner tradisional makin dibudayakan. Aku termasuk orang yang suka makan tapi banyakan makanan yang belum dicoba karena nggak tahu harus cari kemana. Kalau hotel bisa mengusung makanan tradisional juga, sip tuh buat yang pengen tahu rasa masakan nusantara lainnya. 😀

    Suka

  4. Ini dia waktu yang ditunggu-tunggu. Dan, yang dapat vocer makan enak di Atria sesuai foto-foto di atas adalah…. jreng… jreng…. Ayu Miranti. Selamat ya. Info pengiriman hadiah akan lebih lanjut dikirim via surel.

    Bagi yang belum menang, jangan sedih ya. Tetap rajin pantengin postingan si Tommy, karena bakal ada giveaway-giveaway lagi. 😀

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.