Puncak Musim Dingin


winter
Daun yang membeku saat puncak musim dingin [Hak Milik Foto: Play Buzz]

Bukan di Eropa, bukan pula di Antartika. Musim dingin ini justru terjadi di daerah tropis seperti Indonesia.

Sebutan saya tentang musim dingin di Indonesia tidak mengacu pada pembagian musim dunia, namun hanya sebatas sebutan saya sendiri untuk kota Malang. Setiap memasuki musim kemarau Malang memang berhawa sejuk kering. Namun hal ini terus berubah menjadi berangin. Puncaknya, hawa dingin yang menusuk terjadi pada bulan Juni sampai Juli.

Bayangkan saja siang hari yang begitu terik suhunya hanya berkisar 20 hingga mentok 23 derajat Celcius. Apalagi di malam hari. Suhu Kota Malang di puncak musim dingin bisa mencapai 16 derajat Celcius – yang setara dengan suhu terendah sebuah ruangan ber-AC. Bedanya, AC alam lebih kenceng, anginnya sepoi-sepoi dan nggak bisa dikontrol.

Semisal memiliki empat musim, mungkin bulan Juni dan Juli di kota Malang sudah turun salju. Saking dinginnya setiap hari seperti mandi es. Jika digambarkan seperti minum air es sambil menghadap kulkas yang dibuka pintunya. Semriwing! Itu masih diminum, kalau di Malang dipakai buat mandi. Bagi penduduk asli mungkin sudah cukup survive, sehingga tampak biasa saja.

Nah, bagi kaum pendatang seperti anak kosan yang merantau, pasti sudah menggigil nggak karuan. Mandi pun jadi perkara yang dilematis. Nggak mandi itu semerbak, mandi itu kok ya butuh nyali banget. Walhasil, sebagian anak kosan baru mandi saat siang hari atau minimal matahari sudah beranjak naik.

Bagi para pekerja atau mahasiswa yang harus masuk pagi, mandi pagi di bulan Juni dan Juli seolah menjadi nasib buruk. Apalagi jika disertai dengan mendung, tambah malas untuk melangkahkan kaki ke kamar mandi. Kadang karena begitu dinginnya ada anak kosan rela berangkat kerja atau pergi kuliah tanpa mandi. Untungnya, nggak sedikit pula yang melakukan hal ini. Hidung pun seolah dipaksa maklum jika tak sengaja mencium bau yang tak biasa. Hahaha!

Dinginnya bulan Juni dan Juli di Kota Malang rupanya cukup dirasakan banyak orang. Tampak pemandangan di jalan-jalan, banyak orang mengenakan jaket tebal. Padahal waktu masih siang, cerah lagi. Jangan dibayangkan orang-orang di Malang mengenakan jaket-jaket panjang serupa jas atau coat mirip pakaian musim dingin begitu. Jaket yang digunakan ya nggak ubahnya jaket ala Indonesia pada umumnya. Bukannya tampak fashionable, justru malah seperti orang sakit yang berlalu lalang di jalanan.

Udara yang telampau dingin bercampur hembusan angin yang tidak manusiawi memang rentan membuat tubuh sakit. Biasanya penyakit langganannya berupa pileks, batuk dan flu. Bahkan tanpa dipaksa pun, ingus kadang sampai meler sendiri. Pantas saja jika pemandangan di jalanan kota Malang saat musim dingin ini benar-benar mirip pawai orang sakit.

Hal serupa juga saya rasakan di kantor. Beberapa orang tampak bermuka ninja, alias menggunakan masker lantaran influenza. Uniknya lagi, AC yang sejatinya mesin pendingin disetel menjadi mesin penghangat, lagi-lagi ini di siang hari lho. Tidak sampai di situ, saking banyaknya yang flu kadang sampai ada ‘lomba’ bersin bergantian. Kebayang berapa banyak virus yang tersebar!

Jika di Eropa musim dingin banyak dimanfaatkan untuk mendekat di perapian, musim dingin di Malang justru gencar dimanfaatkan banyak orang untuk berburu es. Udara yang kering dan dingin yang menusuk memang membuat tubuh mudah dehidrasi. Rasa haus pun tidak bisa dihindari. Bagi orang yang tak mampu mengontrol diri, bakal lebih sering minum es. Bila imunnya kebetulan sedang nggak fit, akan berakhir tumbang alias jatuh sakit. Bisa jadi inilah alasan rumah sakit di kota Malang mendadak ramai selama musim dingin berlangsung.

Well, itulah Malang, terkenal sebagai daerah sejuk, namun juga terlampau menggigil jika sudah masuk puncak musim dinginnya. Bila ingin merasakan, cobalah berkunjung ke Malang saat bulan Juni dan Juli dan rasakan sensasi mandi air esnya. 😀

Iklan

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.