
Selama Ramadhan kesempatan untuk makan dan minum dibatasi hanya pada malam hari. Itupun mulai subuh sampai magrib, perut harus benar-benar kosong dari jilatan makanan maupun tetesan air minum. Rasa lapar dan dahaga ini semestinya tidak akan membuat berat badan meningkat, lantaran dari asupan berbuka maupun sahur saja. Lalu, apa yang salah dengan orang yang justru bertambah gemuk usai berpuasa Ramadhan?
Selain waktu berbuka dan sahur, jangan lupa, masih ada malam hari yang menjadi ajang menikmati makan dan minum secara bebas. Bagi sebagian orang, kebiasaan ini ibarat momen langka yang sayang untuk dilewatkan. Alih-alih mendapatkan kepuasaan, beragam hidangan pun dilahap habis tanpa sisa. Tidak terkecuali, asupan yang mengandung gula tinggi, seperti minuman manis.
Siapa sih yang tidak suka minuman manis? Apalagi dihidangkan saat berbuka, begitu nikmat rasanya. Meski begitu, konsumsi minuman manis berlebihan ternyata memiliki efek buruk juga, terutama saat berbuka. Menurut fakta hidrasi yang dilansir oleh AQUA, minuman manis mengandung karbohidrat sederhana. Struktur kimia molekulnya yang lebih sederhana membuat karbohidrat ini lebih cepat dicerna oleh tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kadar gula darah meningkat, usai mengonsumsinya.

Secara umum, karbohidrat sederhana terbagi menjadi dua kategori, yaitu monosakarida dan disakarida. Dikatakan monosakarida bila terhimpun dari satu molekul gula saja. Contohnya adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa. Sementara disakarida merupakan gabungan dari dua monosakarida yang berikatan secara kimia. Sukrosa, maltosa dan laktosa termasuk ke dalam disakarida. Sedangkan makanan sumber karbohidrat sederhana antara lain gula pasir, gula merah, sirup jagung, molase, selai, soft drink, permen, yogurt, susu, cokelat, jus buah dan sebagainya.
Lebih lanjut, fakta hidrasi dari AQUA memaparkan efek kenaikan gula darah akibat minuman manis yang kaya kandungan karbohidrat sederhana saat berbuka, bisa memicu rasa lapar. Akibatnya, nafsu makan menjadi melonjak saat menyantap hidangan berbuka. Saking lahapnya, sampai-sampai tidak memperhatikan komposisi kandungan gula dari setiap asupan yang dimakan maupun diminum. Bila dilakukan secara terus-menerus selama bulan Puasa, maka bisa menyebabkan kenaikan berat badan usai puasa Ramadhan berakhir.
Fakta ini juga diperkuat oleh pernyataan dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono. Menurutnya, kebiasaan makan yang salah saat sahur dan berbuka bisa menjadi penyebab bertambahnya berat badan saat berpuasa. Orang Indonesia memiliki kebiasaan berbuka puasa dengan minuman dan makanan manis. Padahal, asupan tersebut merupakan salah satu pemicu kenaikan berat badan. Saat mengonsumsi minuman dan makanan manis, otak cenderung ingin makan atau minum secara terus menerus, meski sebenarnya kalori yang dikonsumsi sudah banyak.

Di sisi lain, Dr. Saptawati mengungkapkan makanan dan minuman manis bisa menyebabkan ketagihan. Hal inilah yang memunculkan keinginan untuk makan maupun minum yang manis-manis secara terus-menerus. Efek buruknya, selain bisa meningkatkan kadar gula darah yang bisa memicu rasa lapar, juga sangat berisiko bagi para penderita diabetes mellitus. Maka dari itu, Dr. Saptawati menganjurkan untuk mengutamakan berbuka dengan segelas air putih. Baru dilanjutkan dengan makan buah manis seperti kurma, sebagai pengganti karbohidrat dalam tubuh yang sudah menurun usai berpuasa seharian.
Sebagai zat gizi, air mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh manusia. Pertama, air berperan dalam pembentukan sel dan penopang cairan tubuh. Kemudian, air juga memiliki peran yang penting sebagai pengatur suhu tubuh, pelarut dan juga pelumas. Peran vital lainnya dari air adalah media transportasi. Tanpa air, beragam nutrisi penting dalam tubuh tidak bisa disalurkan secara optimal lewat aliran darah. Dan, fungsinya yang terakhir adalah pengangkut zat-zat sisa metabolisme dan racun yang bisa jadi sangat membahayakan bila tidak segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
Supaya kebutuhan cairan dalam tubuh dapat terpenuhi dengan baik selama berpuasa, AQUA menganjurkan konsep 2+4+2 – yang juga sempat diulas oleh Dr. Saptawati Bardosono dalam talkshow yang bertajuk ‘Puasa Sehat dengan Pola Minum Air Putih 2+4+2 bersama AQUA’ di Jakarta. Konsep ini menjelaskan bila kebutuhan minum teratur dengan cukup setiap jam dapat diganti dengan komposisi minum air putih 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam dan 2 gelas saat sahur.

Dua gelas saat berbuka bisa diaplikasikan dengan meminum 1 gelas air putih saat kali pertama berbuka, kemudian 1 gelas lagi bisa dilakukan usai menyantap hidangan berbuka. Sementara untuk konsep 4 gelas saat malam, bisa diterapkan saat malam hari hingga menjelang tidur. Tidak harus 4 gelas sekaligus dalam sekali minum. Komposisinya dapat dibagi seperti 1 gelas air putih sebelum makan sajian utama usai salat Tarawih, 2 gelas sehabis makan dan 1 gelas sisanya diminum sesaat sebelum tidur. Sedangkan, konsep 2 gelas saat sahur, dapat dilakukan dengan membagi komposisinya 1 gelas sebelum makan dan 1 gelas lagi sesudahnya. Dengan konsep ini, pemenuhan kebutuhan air 2 Liter atau 8 gelas per hari bagi orang dewasa, dapat terpenuhi secara tepat meski sedang berpuasa.

Selain bisa membuat tubuh tetap sehat selama berpuasa, konsumsi air putih yang cukup juga dapat meminimalkan konsumsi minuman manis. Walhasil, kadar gula dalam tubuh tetap stabil dan tidak memicu rasa lapar yang berlebihan saat berbuka. Nah, selain air, Dr. Saptawati juga menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat dan protein. Zat gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena selama puasa mengalami penurunan kadar yang pesat. Hindari pula makanan berlemak seperti fast food atau junk food saat berbuka, karena menurut Dr. Saptawati kurang dibutuhkan bagi tubuh usai berpuasa. Tidak lupa untuk memperhatikan jumlah atau porsi hidangan. Karena Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) tersebut, menegaskan konsumsi berlebihan saat berbuka maupun sahur, hanya akan membuat berat badan melejit, walaupun sedang berpuasa.
Sudah mengerti kan, alasan kenapa tubuh bisa menjadi gemuk setelah berpuasa? Yuk, jauhi pantangannya dan segera aplikasikan kiat sehatnya. Satu lagi, jangan sampai lupa minum air putih dan konsep 2+4+2 dari AQUA ya. Semoga puasa kita bisa lancar dan penuh tanpa ada halangan. Selamat Berpuasa!
Referensi: